11. Kalau sempat, akan ku ceritakan nanti.

Aku duduk dikursi paling depan sejak pertama menitipkan absen disini, bukan pilihanku.
Tentu kalian tau siapa yang mengatur itu.
Jika boleh memilih tentu saja aku tidak akan duduk disana, aku akan duduk ditengah, dengan begitu aku bisa lebih mudah menghafal teman-teman baru ku, dan mereka juga tak sungkan untuk bertanya lebih banyak denganku.
Ini kuberitau sesuatu, berada disana terasa seperti mendapatkan beban penuh agar kepala tidak menoleh kebelakang, fikirkan saja kearah mana pandangan ini akan ku buang, sudah pasti wajah bingung yang ku dapat karnanya padahal niatku hanya untuk bertanya.

Yah apa boleh buat, sudah ku bilang jika boleh memilih aku tidak mau duduk dikursi horror itu, aku mau ditengah supaya bisa cukup bebas mendaratkan pandangan dan bisa cepat berkenalan.
Berada disini hanya memperlambat ku untuk berkenalan dan bukannya aku kurang mau memperhatikan, aku juga tidak mungkin terus menerus seperti ini selalu mencari alasan untuk sekedar beranjak dari kursi, mengambil sapu, membersihkan setiap sampah yang ada didekat kursi depan ku itu. Mungkin mereka tidak sadar tapi aku melakukannya hanya agar ada sedikit obrolan yang mulai, walaupun itu sekedar permisi.


Komentar