17. Kalau sempat, akan ku ceritakan nanti.

Karna memang rata-rata teman betina yang aku kenal disini punya wajah yang cantik.
Ehh, apa iya waktu itu aku bilang cantik. Apa dulu aku sudah paham maksudnya. Ahh ntahlah, pokoknya mereka yang seperti itu.
Siapapun nanti dia yang datang, aku sudah siap mendengar kamu. Semoga saja kamu bagian dari yang beruntung ya, karna memang akan terasa tidak enak jika kamu bukan salah satunya.
Seperti dia. Aku pernah tau dia, pernah mendengar juga ceritanya. Tapi tidak lagi bercerita setelah berbulan-bulan kita duduk berdua.
Dia itu kawan semejaku, biasanya kita selalu berbagi sesuatu. dia memberiku makanan, aku memberinya minuman. Dia bertanya sesuatu, aku menjawab sebisaku. Dia bercerita tentang seseorang, aku duduk mendengarkan. Semakin kesini jadi makin serius.
Sejujurnya ada rasa penasaran dengan keadaannya, tapi selalu ku urungkan niat untuk bertanya, mungkin ini salah, namun asumsiku beranggapan dia salah satunya.
Jadi bagaimana? Apa kelanjutannya?
Kenapa dia diam saja dan malah asik sendiri, apa memang sebenarnya tidak ada hal penting yang terjadi, dia terkadang terlihat seperti orang yang cuek dan lebih suka bermain game online, tapi aku tetap penasaran.

Komentar