25. Kalau sempat, akan ku ceritakan nanti.

"Itu dia, teman semejaku sudah duduk manis dikursinya. Kurasa ini belum terlalu pagi untuk kembali bersekolah, tumben sekali dia sudah hadir jam segini. Seperti sedang menunggu seseorang saja.
Tapi, ku rasa ini masih tetap terlalu pagi, masih belum terdengar anak-anak menaiki tangga, mungkin juga dia itu bangun pagi hari ini jadi dia datang lebih cepat dari ku. Ah, biarkan saja.  Lebih baik aku duduk diluar dulu, ini juga bukan jadwal piket ku.

Seharusnya hari ini akan berjalan normal seperti biasanya. Tidak ada lagi yang perlu kami tunggu, terakhir harusnya kedatanganmu itu.
Tapi akan lebih baik juga jika kamu datang lebih cepat hari ini, ini sudah hampir jam tujuh.

~

Ahh. Itu kamu.
Aku tetap tidak bisa melihatmu, kamu masih dikerumuni teman-temanku sedari pagi, apalagi ku lihat dari sini.
Apa-apaan mereka itu, dulu aku tidak sampai seperti itu, aku butuh waktu berminggu-minggu, sedangkan kamu? Ini saja baru dua hari kamu disini.
Siapa si kamu? Sepertinya dikelas ini hanya aku yang belum tau namamu. Teman semejaku juga melihat kearahmu, jangan-jangan dia sudah tau lebih dulu.
Ya sebetulnya tidak apa, bukan masalahku juga, siapa tau dia ini malah suka kepadamu.
Baguskan? Jadi aku tidak usah repot-repot melalukan sesuatu, ini ku kenalkan saja dia. Jika kamu ingin bertanya tentangnya tanyakan saja aku cukup dekat dengannya"

Komentar